Multiplexing adalah suatu Teknik yang digunakan untuk mengirimkan Informasi (banyak) Hanya melalui satu saluran.
Tujuan utamanya adalah untuk menghemat pemakaian jumlah fisik suatu
perantara informasi. misalnya: kabel, pemancar & penerima
(transceviver).
Beberapa Teknik Multiplexing :
1. Frequency Division Multiflexing (FDM)
Adalah dengan cara menata suara informasi (suara bicara oleh 1
pelanggan) dalam sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi
frekuensi sebesar 4 Khz. Teknik ini digunakan di indonesia hingga
tahun 1990-an pada saat masih menggunakan jaringan telpon ananlog dan
jaringan satelit analog.
Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanal output yang
berdasarkan frekuensi, dimana gabungan ini digunakan ketika bandwidth
dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi.
Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan
frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal
tersebut tidak overlap. Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah
siaran radio dan televisi kabel. FDM disebut juga “code transparent”.
Pada gambar di bawah , dapat dilihat enam sumber sinyal dimasukkan ke
dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi
yang berbeda (f 1,…,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth
center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu
channel. Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan
melalui medium dengan sinyal analog.
2. Time Division Multiplexing (TDM)
Adalah dengan cara menggunakan satu saluran secara bergantian, tiap
pelanggan di beri jatah waktu(time slot) tertentu sedemikian rupa
sehingga semua informasi dapat dikirim melalui satu saluran secara
bersama sama. Pergantian Time slot adalah sebesar 125 microsecond.
Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari
sinyal digital yang ditransmisi. Sinyal digital yang banyak (atau sinyal
analog yang membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan
cara pembagian porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok –blok
byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu. Prinsip
TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran
transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap
pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to
point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah
dilakukan. TDM lebih efisien daripada FDM.
3. Wavelengt Division Multiflexing (WDM)
menggunakan kabel optik, yaitu
satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar
dimana setiap satu sinar lamda yang di pancarkan mewakili satu sumber
informasi
Aplikasi multiplexing yang umum di gunakan dalam komunikasi
long-haul. Media utama pada jaringan long-haul berupa jalur
gelombang mikro (udara), koaksial, atau serat optik berkapasitas
tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar.
Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk
yang paling sederhana. Terdapat input n untuk multiplexer. Multiplexer
dihubungkan ke demultiplexer melalui sebuah jalur tunggal. Saluran
tersebut mampu membawa n channel data yang terpisah.
Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur
input n dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi.
Demultiplexer menerima aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian
memisahkan (malakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu
mengirimkannya ke saluran output yang tepat.
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
- Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat.
- Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.
Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM.
TDM yang bekerja seperti FDM mengurangi/menghapus alokasi “idle time” pada Terminal yang tak aktif dan menghapus/mengurangi blok-blok kosong dalam Blok-blok pesan campuran. Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan bufferbuffer input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar